METODOLOGI QIROATI




METODOLOGI
QIROATI

Disusun oleh :
St. Shofia Munawaroh
Asrama Darul Lughoh





PONDOK PESANTREN DARUSSALAM
BLOKAGUNG TEGALSARI BANYUWANGI
2017


1.    Pengertian Metode Qiroati
Metode Qiroati adalah suatu metode membaca al-Qur’an yang langsung memasukkan dan mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan qoidah ilmu tajwid. Metode ini pertama kali disusun pada tahun 1963, hanya pada waktu itu buku metode Qiroati belum disusun secara baik.

2.    Metode Penyusunan Qiroati
   Metode baca al-Qur’an Qiroati ditemukan KH. Dachlan Salim Zarkasyi (wafat. 2001 M) dari Semarang, Jawa Tengah. Metode yang disebarkan sejak awal 1970-an, ini memungkinkan anak-anak mempelajari al-Qur’an secara cepat dan mudah. Kiai Dachlan yang mulai mengajar al-Qur’an pada 1963, merasa metode baca al-Qur’an yang ada belum memadai. Misalnya metode Qa’idah Baghdadiyah dari Baghdad Irak, yang dianggap metode tertua, terlalu mengandalkan hafalan dan tidak mengenalkan cara baca tartil (jelas dan tepat).
   Kiai Dachlan kemudian menerbitkan enam jilid buku Pelajaran Membaca al-Qur’an untuk TK al-Qur’an untuk anak usia 4-6 tahun pada l Juli 1986. Usai merampungkan penyusunannya, KH. Dachlan berwasiat, supaya tidak sembarang orang mengajarkan metode Qira’ati. Tapi semua orang boleh diajar dengan metode Qira’ati.
Adapun amaliah yang harus dilakukan oleh semua pendidik, diantaranya ;
1.      Niat ikhlas dan sabar
2.      Rajin melaksanakan sholat tahajjud
3.      Rajin tadarus atau baca al-Qur’an hendaknya di lakukan setiap hari dan setiap saat.

3.        Visi dan Misi Qiroati
Visi Qiroati
Membudayakan Membaca al-Quran dengan Tartil.


Misi Qiroati
1.Mengadakan pendidikan al-Quran untuk menjaga, memelihara kehormatan dan kesusian al-Quran dari segi bacaan yang tartil
2. Menyebarkan ilmu dengan memberi ujian memakai buku Qiraati hanya bagi lambaga-lembaga/guru-guru yang taat, patuh, amanah dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh coordinator
3. Mengingatkan para guru agar berhati-hati jika mengajarkan al-Quran
4. Mengadakan pembinaan para guru/calon guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan pengajaran al-Quran
5. Mengadakan Tashih untuk calon guru dengan obyektif
6.  Mengadakan bimbingan metodologi bagi calon guru yang lulus tashih
7.  Mengadakan tadarus bagi para guru ditingkat lembaga atau MMQ yang diadakan oleh koordinator Menunjuk atau memilih koordinator, kepada sekolah dan para guru yang amanah/ profesional dan berakhlakul karimah. Memotivasi para koordinator, kepada sekolah dan para guru senantiasa mohan petunjuk dan pertolongan kepada Allah demi kemajuan lembaganya dan mencari keridlaan-Nya.
4.     Tujuan Qiroati
Santri bisa membaca al-Qur’an dengan benar sesuai dengan tajwid.
5.    Amanah Qiroati
Jangan mewariskan bacaan yang salah karena yang benar itu mudah.
6.    Amanah Lembaga
·         Harus ada minimal satu orang guru yang bersyahadah
·         Wajib mengadakan pembinaan guru-guru yang belum bersyahadah
·         Apabila dalam sebuah lembaga hanya terdapat satu orang guru yang bersyahadah maka ujian kenaikan jilid menginduk ke lembaga yang ditunjuk Korcab
·         Ikhlash menjalankan amanah Qiraati
7.    Motto Qiroati
            Tidak semua orang bisa mengajar Qiroati tapi Qiroati bisa diajarkan pada semua orang.

8.    Ciri-ciri Qiroati
·         Tidak di dijual secara bebas
·         Guru-guru lewat tashih dan pembinaan
·         Kelas TPK/TPQ dalam disiplin yang sama.
9.    Prinsip dasar Qiroati
a.    Prinsip bagi Guru:
·  DAKTUN (Tidak-boleh-Menuntun)
·  TIWASGAS (Teliti-Waspada-Tegas)
·  Memberikan motivasi
b.    Prinsip bagi Murid:
·  CBSA+M (Cara-Belajar-Siswa-Aktif dan Mandiri)
·  LCTB (Lancar , Cepat, Tepat dan Benar)
c.    Prinsip Dasar Buku:
·  Berikan dengan bahasa sederhana
·  Step by step
·  Drill atau diulang-ulang
·  Evaluasi
10.            Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan
·  Guru pengajarnya
·  Metode pengajarannya
·  Murid
·  Lingkungan belajar
11.            Strategi Pengajaran Qiroati
Ø Strategi mengajar umum (global)
a. Individual
            Yaitu, murid membaca secara individu maju satu persatu kepada guru sesuai halaman masing-masing, selesai langsung pulang tanpa menunggu teman yang lain. Mengingat tidak ada pelajaran lain seperti : do’a harian, kalimah thoyyibah hafalan surat-surat pendek, bacaan sholat dan lain –lain, kecuali Al-Qur’an saja.


b. Klasikal Individual 
            Yaitu, mengajar dengan cara membagi waktu menjadi dua, sebagaian waktu digunakan untuk membaca secara bersama-sama (klasikal) selebihnya untuk individu, sesuai dengan kemampuan.
Misalnya:
·         10 – 15 % waktu untuk klasikal, misal hari ini pokok pelajaran I berikut latihannya dan esok hari pokok pelajaran II beserta latihannya, dst.
·         85 – 90 % waktu untuk individu sesuai dengan pelajaran masing-masing.
Ada 4 tahap menuju klasikal individual
1.         Waktu 75 menit, rasionisasi 85 menit
2.         Kelas dibagi
3.         Murid dibatasi
4.         Anak maju satu per satu saat individu
c. Klasikal Baca Simak
            Yaitu, mengajarkan secara bersama-sama setiap halaman judul dan diteruskan secara individu pada halaman latihan sesuai halaman masing-masing, disimak oleh siswa yang tidak membaca dan dimulai dari halaman yang paling rendah sampai yang paling tinggi.
Kelebihan dan kekurangan metode Klasikal Baca Simak,
Kelebihan :
·  Siswa lebih lancar membaca, disamping lisan membaca juga menyimak (membaca dalam hati)
·  Suasana kelas tenang, PBM lancar dan enak.
Kekurangan :
Siswa yang merasa sudah bisa membaca, biasanya ogah-ogahan menyimak.
D. Klasikal Baca Simak Murni
            Semua siswa menerima pelajaran yang sama, dengan cara membaca bersama-sama setiap halaman judul, dilanjutkan membaca individu 1 – 2 baris pada halaman latihan secara bergantian ( dari halaman 1 – akhir ) pada pokok pelajaran tadi, yang lainnya menyimak bersama-sama dengan guru.
Dimulai dari pokok pelajaran awal sampai semua anak lancar, jika baru sebagian anak yang membaca, tapi halaman latihan pada pokok pelajaran habis, maka kembali lagi kehalaman pada pokok pelajaran I dan baru pindah kepokok pelajaran berikut setelah yang pertama tuntas.
Kelebihan :
·   Lebih lancar membaca
·   Menyimak terus
·   Kelas tertib dan PBM lancar
·   Lebih kritis terhadap bacaan teman-temannya
·   Lebih banyak berkonsentrasi
·   Pengajaran lebih fleksibel karena banyak pilihan
Kekurangan :
· Tidak baik untuk jilid I TK Maupun SD
· Wali murid susah mengetahui secara pasti halaman putrinya.

Ø Strategi mengajar khusus (detail)
1.    Untuk Pra TK
a.    Target      
·      Murid dapat membedakan bacaan dari A sampai YA
·      Murid dapat membaca suku kata yang terdiri dari 3 huruf secara LCTB
b. Materi pelajaran : huruf hijaiyyah yang ber-harokat fathah
c. Sarana mengajar
·         Peraga mengajar untuk guru (peraga huruf ukuran 13 X 13 cm)
·         Peraga belajar untuk murid (perag ukuran 5 x 5 cm)
·         Buku Qiroaty untuk usia pra TK
d. Prinsip mengajar
·      Belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar
·      Jangan mengajar 3 huruf, jika 2 huruf belum lancar/mahir/trampil
·      Jangan mengajar 2 huruf, jika belum paham masing-masing hurufnya
e. Teknik/cara mengajar : murid membaca dengan LCTB, tanpa memanjangkan huruf-hurufnya. Guru jangan segera mengajarkan pokok pelajaran berikutnya, jika materi sebelumnya belum paham.
f. Tashih/tes kenaikkan : buku Qiroaty pra TK hal 46, 47, 48. dengan syarat :
·         Ditunjuk langsung baca (tidak mikir lama)
·         Bacaan cepat, tepat
·         Tidak mengeja baik dalam hati / di mulut
2.    Jilid 1
a.    Visi dan Misi Jilid 1
Untuk memberantas bacaan Al Qur'an yang nggremeng atau samar-samar. Caranya dengan membiasakan baca huruf berharokat اَ dengan mulut terbuka lebar dan suara yang keras.
b.      Materi
1.  Bacaan huruf-huruf berkharakat fatkhah yang di baca secara langsung tanpa mengeja.
2.  Nama-nama huruf hijayyah, dari Alif s.d Ya
3.  Bacaan huruf berangkai dalam satu suku kata secara lancar
c.    Metode Jilid 1
·       Praktis
·       Bahasa  singsed (singkat sederhana)
·       Jangan di tambah jika belum bisa baca cepat dan tepat
·       Guru hanya membaca pokok pembahasan
·       Ciptakan suasana bersaing. Caranya:
1.    Jangan menghambat yang cepat
2.    Gunakan pola kredit
·      Tiwasgas (teliti, waspada dan tegas). Ada bacaan salah langsung tegur menunggu selesai.
·      Drill, anak bisa karena biasa.
Untuk materi hafalan jilid 1 mengenal huruf hijaiyah dan mengenal huruf sambung.
d.   Jilid 1 kelasnya dibagi menjadi 3 kelas, yaitu :
1.      Jilid 1 A
Buku halaman 1-16 dan Peraga halaman 1-15
2.      Jilid 1 B
Buku halaman 17-30 dan Peraga 16-22
3.      Jilid 1 C
Buku halaman  31-44 dan Peraga halaman 23-36
e.    . Waktu Pelaksanaan
·         15 menit baris
·         15 menit klasikal baca peraga
·         30 menit klasikal individual
·         15 menit klasikal baca peraga
Cara membaca peraga adalah peraga jilid 1 baris ke 1 dibawah pokok. Serta membaca pokok pembahasan oleh guru hanya 1 kali.
f.     Tashih atau tes kenaikan
·      Sekali salah tidak dinaikkan halaman berikutnya
·      Anak salah 3 kali dalam 1 materi tidak naik jilid.
3.    Jilid 2
a.    Visi dan Misi Jilid 2
Memberantas bacaan sembrono atau miring. Dengan cara membiasakan anak membaca dhummah ( ) dan kasroh  yang bagus.
b.    Metode
·         Jangan ditambah jika ada satu bacaan salah, sembrono, atau tidak lancar.
·         Guru harus Tiwasgas, tegur langsung.
·         Praktis, Singsed, Daktun, Drill, dan Kompetisi.
c.    Materi Jilid 2
·           Membaca huruf-hurf hijaiyyah berharokat : fathah, kasroh, dhummah, tanwin.
·           Pengenalan nama-nama harokat dan angka arab.
·           Bacaan mad (panjang), yakni mad thabi'i (panjang satu alif atau dua harokat).
d.   Jilid 2 kelasnya dibagi menjadi 2 kelas, yaitu :
·         Jilid 1 A
Buku halaman 1-22 dan Peraga halaman 1-13
·         Jilid 1 B
Buku halaman 23-44 dan Peraga halaman 14-29
e.    Waktu Pelaksanaan
·         15 menit baris
·         15 menit klasikal baca peraga
·         30 menit klasikal individual
·         15 menit klasikal baca peraga
f.     Tekhnik Pengajaran
·         Setiap pokok pembahasan dibaca guru
·         Guru harus kenal murid
·         Jika bacaan melemah maka guru juga ikut baca dengan suara lantang.
4.    Jilid 3
a.    Visi dan Misi Jilid 3
Memberantas bacaan yang ndlewer atau tawallud. Caranya dengan diajarkan membaca sukun ditekan dan dengan dibiasakan membaca mad thobi’i satu alif.
b.    Metode
·      Jangan ditambah jika ada bacaan yang salah
·      Guru harus Tiwasgas
·      Praktis, Singsed, Daktun, Drill, dan Kompetisi.
c.    Materi
·       Bacaan mad thabii yang belium diajarkan di jilid 2.
·       Bacaan huruf-huruf yang dimatikan (bertanda sukun), antara lain :  ل dan bacaan Al Qomariyah,  ر م س perbedaan ء dengan ع   dan ف
·       Dengan mempelajari bacaan huruf-huruf sukun diatas, berarti juga sekaligus menunjukkan makhorijil hurufnya. Selain huruf-huruf sukun yang tersebut di atas, pada beberapa halaman latihan oleh penyusunnya juga diselipkan beberapa huruf sukun yang lain yang hamper sama (berdekatan) dengan huruf-huruf sukun di atas, seperti ت  ث  ح  ص  ش :   dan  ك . disini guru dituntut ketelitian dan kewaspadaannya.
·       Bacaan harfu Lin  (اي) dan ((ا و
d.      Jilid 3 kelasnya dibagi menjadi 2 kelas, yaitu :
·         Jilid 1 A
Buku halaman 1-18 dan Peraga halaman 1-13
·         Jilid 1 B
Buku halaman 19-44  dan Peraga halaman 14-20
e.       Waktu Pelaksanaan
·         15 menit baris
·         15 menit klasikal baca peraga
·         30 menit klasikal individual
·         15 menit klasikal baca peraga
5.      Jilid 4
a.    Visi dan Misi Jilid 4
Untuk memberantas bacaan al-Qur’an yang tidak bertajwid. Caranya dengan membiasakan nun sukun  dengan dengung yang lama (lebih dari 1 alif).
b.      Metode
·         Jangan ditambah jika ada bacaan yang salah, ndlewer, sembrono dan tidak bertajwid.
·         Guru tiwasgas dan harus mengerti visi dan misi jilid 1,2,3,4
·         Praktis, Singsed, Daktun, Drill, dan Kompetisi.
c.    Materi
·         Bacaan-bacaan
·         Huruf awal surah
·         Makharijul huruf
·         Ikhfa' haqiqi
·         Mad wajib dan mad Jaiz (~)
·         Ghunnah ( ن dan  م bertasydid dibaca dengung)
·         Idzhar Syafawi dan Idghom Mitsli
·         Idghom Bighunnah (untuk م dan  ن)
·         Idghom Bilaghunnah (ل dan ر)
·         وٌا yang dbaca pendek. Huruf-huruf bertasydid selain ن dan  م, serta bacaan Asy-Syamsyyah.
d.   Jilid 3 kelasnya dibagi menjadi 2 kelas, yaitu :
·           Jilid 1 A
Buku halaman 1-22 dan Peraga halaman 1-13
·           Jilid 1 B
Buku halaman 23-44 dan Peraga halaman 14-20
e.       Waktu Pelaksanaan
·           15 menit baris
·           15 menit klasikal baca peraga
·           30 menit klasikal individual
·           15 menit klasikal baca peraga
6.      Jilid 5
a.    Misi Jilid 5
Memberantas bacaan yang  tidak bertajwid
b.    Metode
·         Jangan ditambah  jika ada bacaan yang salah.
·         Guru harus Tiwasgas
·         Praktis, Singsed, Daktun, Drill, dan Kompetisi.
c.    Materi
1.  Bacaan-bacaan :
·      Idghom Bighunnah (untuk  وdan ي)
·      Iqlab
·      Ikhfa' Syafawi dan Idzhar Syafawi
·      Lafadz Allah  اللﻩ
·      Qolqolah (beserta makharijul hurufnya)
·      Mad Lazim Mutsaqqal Kalimi
·      Idzhar Halqi (dengan tanda nun)
2.  Cara menghentikan bacaan (mewaqafkan bacaan), yakni :
·      Waqaf Mad Aridh lissukun (waqaf panjang).
·      Waqaf Pendek
·      Waqaf Mad Thabi'I dan Waqaf Mad Iwadh
·      Waqaf  ة(ta' marbuthoh)
3.  Makharijul huruf-huruf : ع ﻩ dan ث
4.  Mulai halaman 34, para siswa dapat dilatih membaca surat-surat Al-Qur'an dan latihan membaca lancar Al-Qur'an Juz 27 terbitan Yayasan Pendidikan Al-Qur'an Roudlotul Mujawwidin Semarang.
d.   Jilid 3 kelasnya dibagi menjadi 2 kelas, yaitu :
·         Jilid 1 A
Buku halaman 1-22 dan Peraga halaman 1-17
·         Jilid 1 B
Buku halaman 23-38 dan Peraga halaman 18-23
e.    Waktu Pelaksanaan
·         15 menit baris
·         15 menit klasikal baca peraga
·         30 menit klasikal individual
·         15 menit klasikal baca peraga
7.      Jilid 6
a.       Misi Jilid 6
Memberantas bacaan yang tidak bertajwid.
b.      Metode
·         Jangan ditambah jika ada bacaan yang salah, ndlewer, tidak bertajwid dan sembrono
·         Ada tadarus al-Qur’an dirumah.
c.       Materi
·         Bacaan Idzhar Halqi
·         Cara membacanya :  الا yang sebaiknya dibaca washal / dibaca terus ﻩا  ha panjang dibaca pendek.
·         Mulai jilid 6 ini para siswa dapat dilatih membaca Al-Qur'an dari juz 1
d.   Kelas tidak dibagi. Peraga halaman 1-16
e.    Waktu Pelaksanaan
·      15 menit baris
·      15 menit klasikal baca peraga
·      30 menit klasikal individual
·      15 menit klasikal baca peraga
8.    Juz 27
a.       Kelas tidak dibagi (sama dengan al-Qur’an)
b.      Tidak harus khotam
c.       Waktu Pelaksanaan
·         15 menit klasikal baca bersama
·         30 menit baca simak
·         15 menit baca bersama
9.      Kelas Tajwid
a.       Kelas tidak dibagi
b.      Buku tajwid halaman 1-34
c.       Waktu pelaksanaan
·         15 menit baris
·         15 menit baca tajwid
·         15 menit menambah materi. ±2 atau 3 halaman
·         30 menit baca al-Qur’an. Baris terakhir urai tajwid.
10.  Kelas Finishing
·         Waktu 75 menit
·         15 menit baca al-Qur’an bersama
·         15 menit baca simak al-Qur’an. Baris terakhir diurai tajwid.
·         15 menit baca peraga ghorib dan urai.
·         15 menit tajwid, tanya jawab.
·         15 menit materi penunjang (surah asy-syams s/d an nas).


11.     Kelas persiapan
·         Waktu sama dengan kelas finishing ditambah 15 menit.
·         Santri saling memberi pertanyaan

12.    Kelebihan Qiroati dengan Metode Lain
·           Metode Qiroati ini dipilih karena dianggap mempunyai kelebihan dibandingkan dengan metode-metode yang lain, sehingga dapat menghasilkan peningkatan kemampuan baca tulis al-qur'an, diantaranya yaitu:
·           Sebelum mengajar metode Qiroati para ustadz/ustdzahya harus ditashih terlebih dahulu karena buku qiroati ini tidak dijual belikan dan hanya untuk kalangan sendiri yang sudah mendapat syahadah.
·           Dalam penerapannya banyak sekali metode yang digunakan.
·           Dalam metode ini terdapat prinsip untuk guru dan murid.
·           Setelah ngaji Qiroati santri menulis bacaan yang sudah dibacanya.
·           Pada metode ini setelah hatam 6 jilid meneruskan lagi bacaanbacaan ghorib.
·           Dalam mengajar metode ini menggunakan ketukan, jadi dalam membaca yang pendek dibaca pendek. Jika santri sudah lulus 6 jilid beserta ghoribnya, maka ditest bacaannya kemudian setelah itu santri mendapatkan syahadah.

13.    Kritik Dan Saran Kh. Dachlan Salim Zarkasyi
  • Saya tidak pernah dengar guru Al-Qur’anmengatakan, “al hamdulillah saya telah dijadikan Allah sebagai guru Al Quran, padahal,
خيركم من تعلم القرأن و علمه Berapa itu ? (nilai pahala) خيركم
  • Yang sering saya dengarkan guru mengeluhkan santrinya dan pengurusnya,  (orang bersyukur tidak suka mengeluh).
  • Guru al-Qur’anharus sering tadarus Al Qur’an.
  • Guru al-Qur’anharus ikhlas.
  • Saya kira tidak ada guru al-Quran yang ingin cari sesuatu (nafkah dalam mengajar al-Quran).
  • Kalau ada orang memberi sesuatu pada kita, maka cepat-cepat doakan semoga rizkinya barokah.
  • Guru al-Quran supaya hati-hati dalam mengajarkan al-Quran.
  • Saya tidak jual buku, saya ingin anak-anak nanti ngajinya benar. Kalau saya jual buku, buat apa repot repot membentuk Koordinator, titipkan saja ke toko-toko buku, selesai.
  •  Saya tidak pingin yang pakai Qiroati banyak. Saya pingin anak yang ngaji pakai Qiroati, ngajinya benar.

Komentar

  1. Josss.....
    Sukorejo Bangorejo Hadir...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa belajar dimana metode qiroati.🙏

      Hapus
    2. tergantung di wilayah mana tinggalnya

      Hapus
  2. Saya ikut qiroati.tp kok Aneh ya. Sebenarnya Habis jilid 6 .pokoknya alqur"an.disini syarat ujian alqur'an itu apa ya. Guru penguji saya minim khatam sekali. Tp teman saya blm khatam kok sdh diuji dan dinyatakan lulus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Khatam dlam ilmu membacanya, bukan dalam membaca itu sndri. Krna qiraati metode baca Alquran
      Dlu jg prnh ada santri dri Kudus sowan ke almarhum abah d Semarang. Dan tdk d lulus, pdhal dia guru qiraati d kudus

      Hapus
    2. setelah jilid 6 kelas selanjutnya adalah alquran juz 27
      ketika ada lembaga yang menetapkan untuk khatam dlu baru bisa lulus itu menurut saya juga tidak ada salahnya, karena sama baiknya
      Semoga bisa membantu ..

      Hapus
  3. Alhamdulillah saya sudah punya syahadah qiroaty yang 6 jilid.
    Tapi masih harus banyak belajar terus dan terus. Makasih ka untuk blognya. Sangat bermanfaat

    BalasHapus
  4. DICARI CEPAT GURU SYAHADAH QIROATI SURABAYA.
    Hubungi di Wa sy 085648756667

    SEGERA !!

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah saya baru mengikuti LPDQ dan sekarang lagi MPQ yg merupakan syarat mendapatkan syahadah. Semoga dimudahkan.

    BalasHapus
  6. kalo misalnya udah tes tashih ke pusat trus salah 3 kali (tapi itu 1 prtanyaan) , apakah ttep lulus?

    BalasHapus
  7. sangat bagus materi blognya, mengingat2 lagi masa2 perjalanan ngaji Bogor - Ciputat. Alhamdulillah stelah 3x dinyatakan tidak lulus, tidak menyerah ke 4xnya ke UIN Ciputat dapat rekomendasi ikut Metodologi. Semoga pahala mengalir terus untuk Kh. Dachlan Salim Zarkasyi. Alumni Syahadah 2019

    BalasHapus

Posting Komentar