GENERASI MUDA MEMBACA SEJAK DINI



GENERASI MUDA MEMBACA SEJAK DINI

Membaca adalah kegiatan meresepsi, menganalisis, dan menginterpretasi yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam media tulisan. (Henry Guntur Tarigan (1979). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Bahasa. Bandung: Angkasa)
Membaca merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dan banyak manfaatnya. Banyak orang yang sukses dan berhasil karena seringnya membaca buku dan belajar. Diantara manfaat yang dapat diperoleh dengan membaca yaitu,
1.    Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita, karena membaca adalah sarana untuk membuka cakrawala dunia, kita akan merasa lebih percaya diri dalam menatap dunia serta mampu menyesuaikan diri dalam berbagai perkembangan zaman.
2.    Meningkatkan dan mengasah kecerdasan serta kreativitas seseorang. Ketika otak semakin aktif dan semakin digunakan untuk berpikir, otak akan menjadi semakin cerdas. Ibarat pisau, semakin ia diasah maka ia akan semakin tajam.
3.    Memperkaya dan memperbanyak kosakata serta kekuatan kata-kata. Dengan membaca juga dapat meningkatkan pembendaharaan kata, karena akan banyak kata-kata yang belum kita dengar dan belum kita ketahui sebelumnya.
4.    Memperbaiki rasa percaya diri, membentuk karakter dan kepribadian serta menjadikan kita lebih dewasa, lebih arif, dan lebih bijaksana dalam menghadapi kehidupan.
Meski sudah menjadi rahasia umum bahwa membaca memiliki banyak manfaat, tapi faktanya saat ini, membaca menjadi hal langka yang jarang kita temukan terutama di kalangan pelajar. Padahal membaca menjadi hal yang paling penting untuk mendapatkan banyak pengetahuan dan manfaat-manfaat lain yang telah saya sebutkan tadi.
Data statistik UNESCO pada 2012 juga menyebutkan indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya, dari 1.000 penduduk, hanya satu warga yang tertarik untuk membaca. Menurut indeks pembangunan pendidikan UNESCO ini, Indonesia berada di nomor 69 dari 127 negara. Angka ini tentu sangat menyedihkan dan memprihatinkan. Keprihatinan kita makin bertambah jika melihat data UNDP yang menyebutkan angka melek huruf orang dewasa di Indonesia hanya 65,5 persen. Sebagai pembanding, di Malaysia angka melek hurufnya 86,4 persen.
Penyebab utamanya tak lain adalah kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk membaca juga tidak adanya kebiasaan membaca sejak usia dini. Maka untuk menumbuhkan kesadaran minat baca dalam kehidupan sehari-hari adalah dimulai dari lingkungan keluarga kemudian sekolah. Dimulai dari lingkungan keluarga, orangtua harus mengawasi dan membimbing anak-anaknya, memberikan waktu luang untuk membacakan buku untuk anaknya setiap hari. Karena penelitian mengungkapkan bahwa membacakan buku untuk anak dengan suara lantang akan dapat meningkatkan kemampuan anak dalam pemahaman membaca dan kosa katanya. Orangtua juga harus memberikan dukungan pada berbagai aktifitas membaca si anak dan mengikuti perkembangan anaknya. Perlihatkan antusias anda sebagai orangtua kepada anak saat anak membaca buku bacaannya. Karena ini akan sangat berpengaruh besar terhadap motivasi mereka untuk menjadi pembaca yang baik. Dan dari lingkungan sekolah, kegiatan belajar mengajar di sekolah harus dapat mengarahkan siswa untuk lebih rajin dalam membaca, seperti dengan memberikan tugas untuk membuat laporan atau analisis, membuat karya tulis ilmiah, menulis riwayat hidupnya, dll. Sekolah juga harus menyediakan perpustakaan dengan referensi buku yang memadai serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk meningkatkan minat baca anak-anak. Karena tidak ada yang lebih penting untuk mendapatkan kesuksesan seseorang selain menjadi pembaca yang baik.

Created  by Shofia Munawaroh for Beasiswa DataPrint Periode 1 2018”

Komentar