OPTIMALISASI KARYA PARA PEMUDA UNTUK
NEGERI
Oleh: SHOFIA MUNAWAROH*
Generasi
muda adalah salah satu bagian terpenting dalam sebuah negara. Bung Karno pernah
berkata dalam pidatonya, “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncangkan
dunia.” Ini bukanlah suatu hal yang berlebihan. Karena saat ini generasi
mudalah yang sangat berpengaruh dalam mengendalikan segala aspek kehidupan. Seperti
Mark Zuckerberg, anak muda sebagai pendiri media sosial terbesar yaitu Facebook
yang bisa sejajar dengan orang terkaya di dunia yang notabene berusia lebih tua
darinya. Di Indonesia pun ada beberapa anak muda berbakat yang tidak kalah
sukses. Seperti Nadiem Makarim, anak muda pendiri Go-Jek, dengan aplikasi
transportasi daring yang terbesar di Indonesia. Mereka merupakan beberapa anak
muda yang memilih untuk berkarya daripada membuat perkara.
Baik
buruknya suatu negara adalah tergantung bagaimana kualitas generasi mudanya.
Karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan negeri ini. Generasi
muda harus memiliki kepribadian yang tinggi dan semangat nasionalisme. Pemuda
harus menyadari bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai agent of change, moral
force, dan social control sehingga fungsi tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat
pada umumnya.
Ada
banyak hal yang bisa kita lakukan untuk berkontribusi kepada negeri kita ini.
Negeri yang sangat kaya dengan sumber daya alamnya. Kita sebagai generasi muda
haruslah dapat memberikan kontribusi yang
baik. Karena sebenarrnya
berkontribusi untuk negeri bukanlah hal yang sangat sulit, tidak harus dengan
hal-hal yang besar dan melibatkan banyak orang. Kita bisa memulainya dari hal
terkecil di kehidupan kita sehari-hari. Karena ada di tangan kita lah kemajuan
bangsa ini. John F. Kennedy berkata, “Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi
tanyakan apa yang telah kau berikan kepada negaramu!”
Sebagai
pelajar dan mahasiswa, kita dapat
berkontribusi kepada negeri ini dengan belajar seoptimal dan sebaik mungkin.
Memiliki ketekunan dan motivasi yang tinggi. Kita juga harus mempunyai pemikiran yang
positif yang akan dapat menghasilkan energi yang positif pula. Berprestasi
dalam bidang yang kita minati dan kita sukai sesuai dengan keahlian kita. Dapat
kita contoh dari pemuda inspiratif seperti Raditya Dika, sang penulis kreatif
yang dikenal publik melalui novel, film, dan mini seri yang jenaka. Contoh lain
adalah Andrea Hirata yang telah berkarya melalui novel yang dapat menginspirasi
banyak orang. Memang mereka tidak berkoar-koar tentang semangat nasionalisme,
tetapi apa yang telah mereka lakukan merupakan sebuah karya yang juga sangat
berperan penting untuk kemajuan bangsa. Jika contoh pemuda inspiratif tersebut
terlalu sulit diikuti, maka kita bisa berkontribusi dengan cara lain. Seperti
ikut dalam komunitas sosial dan aktif dalam organisasi di sekolah atau di kampus. Karena dari situ kita tidak hanya akan
memberikan sesuatu kepada orang lain, tetapi kita juga akan mendapatkan
manfaatnya seperti pengalaman bekerja dengan orang lain dan belajar
mengekspresikan diri.
Mulailah
untuk berkarya bagi bangsa dan negeri ini. Karena sebagai generasi muda
hendaknya memperbanyak karya positif untuk kemajuan negeri ini, daripada hanya
berdebat kusir tiada berujung yang hanya akan memicu perpecahan. Media
sosial saat ini pun menjadi saksi
sejarah bahwa berapa banyak waktu anak muda yang terbuang percuma hanya untuk
berdebat. Mereka lebih mudah mencela dan mengoreksi kesalahan orang lain.
Padahal mereka bisa menggunakan waktu
mereka untuk lebih produktif dalam berkarya. Meminjam semboyan dari salah satu organisasi kepemudaan di Sumatera Utara, kita sebagai pemuda harus
berkarya, karya nyata bukan karya kata. Karena karya nyata yang berdampak kecil pun akan lebih
bermanfaat daripada sejuta kata atau argumen besar yang tidak terealisasi.
Berkarya
tidaklah harus melalui hal terbesar seperti jalur partai politik ataupun
hal-hal terbesar lainnya. Tetapi berkarya dapat dimulai dengan hal terkecil
yang dapat berkontribusi untuk negeri ini seperti tidak menebar isu SARA
ataupun berita-berita hoax, tidak menebar propaganda yang dapat memicu
perpecahan di masyarakat, menjadi pemuda yang dapat mendidik dan membimbing
masyarakat dengan segala tindakan dan perbuatan yang positif dan bermanfaat.
Menjadi pemuda yang peduli akan lingkungan sekitarnya, peduli akan keamanan
lingkungan, peduli akan lingkungan sosial dan pemerintahan, yang sudah menjadi keharusan bagi pemuda yang
ingin berkarya dan berkontribusi untuk negeri. Tunjukkan bahwa kita mampu menjadi seorang
pemuda yang mampu bermanfaaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
*Mahasiswi Fakultas Tarbiyyah dan Keguruan IAI
Darussalam Blokagung Banyuwangi
Komentar
Posting Komentar